Nama : Adelia Mahrani
Npm : 10512146
Kelas : 3PA02
TUGAS SOFTSKILL
A. Komunikasi dalam
menejemen
1. Definisi komunikasi
Komunkasi adalah
penjabaran tentang arti istilah komunikasi berdasarkan
pencetusnya. Artikel ini berisi daftar definisi komunikasi. Menurut Onong
Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada
orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik
secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media)
2. Proses komunikasi
a)
Komunikator
(sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain
mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu
bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua
pihak.
b) Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa
melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya
berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
a)
Komunikan
(receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan
yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
b)
Komunikan
(receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas
pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang
dimaksud oleh si pengirim.
3. Hambatan komunikasi
Gangguan atau hambatan itu
secara umum dapat dikelompokkan menjadi hambatan internal dan hambatan
eksternal , yaitu:
A. Hambatan internal, adalah hambatan yang
berasal dari dalam diri individu yang terkait kondisi fisik dan psikologis.
Contohnya, jika seorang mengalami gangguan pendengaran maka ia akan mengalami
hambatan komunikasi. Demikian pula seseorang yang sedang tertekan (depresi)
tidak akan dapat melakukan komunikasi dengan baik.
B. Hambatan eksternal, adalah hambatan
yang berasal dari luar individu yang terkait dengan lingkungan fisik dan
lingkungan sosial budaya. Contohnya, suara gaduh dari lingkungan sekitar dapat
menyebabkan komunikasi tidak berjalan lancar. Contoh lainnya, perbedaan
latar
belakang sosial budaya dapat menyebabkan salah pengertian.
belakang sosial budaya dapat menyebabkan salah pengertian.
4. Definisi komunikasi interpersonal
Komunikasi
interpersonal adalah proses
pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya
atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya.
(Muhammad, 2005,p.158-159). Menurut Devito
(1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu
orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan
berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera
(Effendy,2003, p. 30).
B. Pelatihan dan
Pengembangan
1. Definisi pelatihan
A. Noe, Hollenbeck, Gerhart &
Wright (2003:251) mengemukakan, training is a planned effort to facilitate the
learning of job-related knowledge, skills, and behavior by employee. Hal ini
berarti bahwa pelatihan merupakan suatu usaha yang terencana untuk
memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan,
keahlian dan perilaku oleh para pegawai.
B. Menurut Gomes (2003:197),
pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu
pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan
yang ada kaitannya dengan pekerjaannya
C. Menurut Robbins, Stephen P,
(2001:282), Training meant formal training that’s planned in advanced and has a
structured format. Ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dimaksudkan disini
adalah pelatihan formal yang direncanakan secara matang dan mempunyai suatu format
pelatihan yang terstruktur.
2. Tujuan dan
sasaran pelatihan pengembangan
1.Meningkatkan
Produktivitas
Pelatihan
selain diberikan kepada tenaga kerja baru, diberikan juga kepada tenaga kerja
yang sudah lama bekerja di perusahaan. pelatihan dapat mennigkatkan
taraf prestasi tenaga kerja pada jabatannya sekarang. presasi kerja yang
meningkat mengakibatkan peningkatan dari produktivitas. Jadi prestasi kerja
mennigkat, keluaran meningakat, produktivita mennigkat.
2.Meningkatkan Mutu
2.Meningkatkan Mutu
Pelatihan yang tepat tidak saja meningkatkan
kuantitas dari keluaran tetapi juga meningkatkan kualitas dari keluaran.
tenaga ekrja yang berpengetahuan dan berketrampilan baik hanya akan berbuat
sedikit kesalahan, dan cermat daalm pelaksanaan pekerjaan.
3.
Meningkatkan Ketepatan dalam Perencanaan SDM
Pelatihan yang tepat dapat membantu perusahaan
untuk memenuhi keperluannya akan tenaga kerja dengan pengetahuan dan
keterampilan tertentu di masa yang akan datang. Jika suatu saat diperlukan,
maka lowongan yang ada dapat secara mudah diisi oleh tenaga dari dalam perusahaan
sendiri
4.
Meningkatkan Semangat kerja
Iklim dan
suasana organisasi pada umumnya menjadi lebih baik jika perusahaan mempunyai program
pelatihan yang tepat. Suatu rangkaian reaksi positif dapat dihasilkan dari program
pelatihan perusahaan yang direncanakan dengan baik.
5. Menarik dan Menahan Tenaga Kerja yang Baik
Para tenaga kerja, terutama para menejernya memandang
kemungkinan untuk mengikuti pelatihan sebagai bagian dari imbalan
jasa dari perusahaan terhadap mereka. mereka berharap perusahaan
membayar program pelatihan yang mengakibatkan mereka bertambah pengetahuan
dan keterampilan dalam keahlian mereka masing - masing. karena itu banyak
perusahaan yng menawarkan program pelatihan yang khusus untuk menarik tenaga
kerja yang berpotensi baik.
6. Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pelatihan yang tepat dapat
membantu menghindari timbulnya kecelakaan di perusahaan dan dapat menimbulkan
lingkungan kerja yang lebih aman dan sikap netral yang lebih stabil.
7. Menghindari Keusangan
Usaha pelatihan dilakukan
secara terus menerus supaya para tenaga kerja dapat mengikuti perkembangan
terakhir dalam bidang kerja mereka masing-masing. Ini berlaku baik untuk tenaga
kerja maupun untuk tenaga kerja menejerial
8. Menunjang Pertumbuhan
Pribadi
Pelatihan tidak hanya
menguntungkan perusahaan, tapi juga menguntungkan tenaga kerja sendiri.
Sasaran pelatihan
Sasaran pelatihan
Sasaran pelatihan
adalah agar peserta pelatihan mengetahui dasar-dasar teoritis-teoritis cara
penulisan artikel ilmiah di jurnal ilmiah terakreditasi, agar peserta pelatihan
memiliki wawasan yang komprehensif dalam memilih target jurnal
nasionalterakreditasi yang dapat menampung hasil penelitian mereka, peserta
pelatihan memahami hal-hal teknis yang perlu diketahui dalam publikasi di
jurnal nasional terakreditasi, dan untuk terciptanya jaringan kerja.
3. Perbedaan pelatihan
dan pengembangan
Pelatihan (training) merupakan
proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau
sikap untuk meningkatkan kinerja tenga kera.(Simamora:2006:273). Menurut pasal
I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun 2003.
Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin,
sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai
dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.
Pengembangan (development)
diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda
atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi
pendidikan,
Menurut (Hani Handoko:2001:104) pengertian
latihan dan pengembangan adalah berbeda. Latihan (training) dimaksudkan
untuk memperbaiki penguasaan berbagal ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja
tertentu, terinci dan rutin. Yaitu latihan rnenyiapkan para karyawan (tenaga
kerja) untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang. Sedangkan pengembangan (Developrnent)
mempunyai ruang lingkup Iebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan
pengetahuan, kemampuan, sikap dlan sifat-sifat kepribadian.
(Gomes:2003:197)
Mengemukakan pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi
pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggungjawabnya.
Menurutnya istilah pelatihan sering disamakan dengan istilah pengembangan,
perbedaannya kalau pelatihan langsung terkait dengan performansi kerja pada
pekerjaan yang sekarang, sedangkan pengembangan tidaklah harus, pengembangan
mempunyai skcope yang lebih luas dandingkan dengan pelatihan.
Pelatihan Iebih terarah pada peningkatan
kemampuan dan keahlian SDM organisasi yang berkaitan dengan jabtan atau fungsi
yang menjadi tanggung jawab individu yang bersangkutan saat ini (current job
oriented). Sasaran yang ingin dicapai dan suatu program pelatihan adalah
peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau fungsi saat ini.
Pengembangan cenderung lebih bersifat
formal, menyangkut antisipasi kemampuan dan keahhan individu yang harus
dipersiapkan bagi kepentingan jabatan yang akan datang. Sasaran dan program
pengembangan menyangkut aspek yang lebih luas yaitu peningkatan kemampuan
individu untuk mengantisipai perubahan yang mungkin terrjadi tanpa
direncanakan(unplened change) atau perubahan yang direncanakan (planed
change). (Syafaruddin:200 1:2 17).
4. Faktor psikologi dalam pelatihan dan pengembangan
Dalam pemilihan teknik tertentu
untuk dugunakan pada program pelatihan dan pengembangan, ada beberapa trade
offs. Ini berarti tidak ada satu teknik yang selalu baik: metode tergantung
pada sejauh mana suatu teknik memenuhi faktor-faktor berikut:
1. Efektivitas biaya.
2. Isi program yang dikehendaki
3. Kelayakan
fasilitas-fasilitas
4. Preferensi dan kemampuan
peserta
5. Preferensi dan kemampuan
instruktur atau pelatih
6. Prinsip-prinsip belajar
5. Teknik dan metode pelatihan
Metode Pelatihan dan
Pengembangan
Dalam program pelatihan dan
pengembangan dapat digunakan metode-metode seperti berikut:
1. On the job
1. On the job
Pelatihan dilakukan di tempat
kerja dan pada waktu jam kerja dengan memperhatikan pegawai yang
berpengalaman. Prosedur metode ini informal, observasi sederhana dan mudah
serta praktis, pegawai mempelajari pekerjaannya dengan mengamati pekerjaan lain
yang sedang bekerja.
2. On Site but Not on the job
2. On Site but Not on the job
Pelatihan dilakukan di tempat kerja
pegawai tersebut tetapi pelaksanaan dari pelatihan ini diluar jam kerja,
sehingga tidak mengganggu waktu kerja.
3. Off the job
Waktu dan tempat pelaksanaan
pelatihan dan pengembangan dilakukan diluar jam kerja dan diluar tempat kerja.
Jadi dilaksanakan di tempat terpisah dan waktu tertentu.
Sumber
http://www.uinsuska.infoperpustakaanattachments025_KOMUNIKASI%20DALAM%20MANAJE